Sustainability and Population Growth
Persoalan mengenai
pertumbuhan populasi manusia dan kerusakan lingkungan adalah dua hal yang
saling terkait antar satu dengan yang lainnya. Populasi manusia yang terus
meningkat akan membuat kerusakan lingkungan yang semakin parah. Hal ini
disebabkan karena pertumbuhan populasi penduduk
yang cepat dapat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam yang
mempengaruhi peningkatan konsumsi dan teknologi yang akhirnya akan berpengaruh
pada semakin berkurangnya produktifitas sumber daya alam. Karena bagaimanapun
juga setiap menusia tidak lepas dari bermacam-macam kebutuhan mulai dari yang
pokok hingga sampai pada kebutuhan pelengkap. Sedangkan semua kebutuhan yang
diperlukan oleh manusia sangat banyak dan tidak terbatas, sementara itu
kebutuhan yang diperlukan baru akan terpenuhi manakala siklus dan
cadangan-cadangan sumber daya alam masih mampu dan mencukupi. Maka dari itu,
peningkatan populasi manusia yang tak terkendali dapat merusak lingkungan dan
menyebabkan cadangan-cadangan sumber daya alam yang dibutuhkan menjadi habis
apabila tidak diimbangi dengan pelestarian terhadap lingkungan.
Persamaan yang digunakan
untuk mengetahui seberapa besar dampak yang akan terjadi pada saat meningkatnya
populasi, kekayaan dan teknologi adalah sebagai berikut:
I = P x A x T
Dimana,
I =
Impact (akibat)
P =
Population (populasi)
A =
Affluence (kekayaan)
T =
Technology (teknologi)
Kemudian
setelah itu, terdapat persamaa selanjutnya yang merupakan hasil perbaikan dari
persamaan sebelumnya yang disebut dengan Sustainable
Impact Equation. Berikut adalah persamaannya:
SI = P x C/P x I/P
Dimana,
SI =
Sustainability Impact
P =
Population
C/P =
Consumption per Capita
I/C =
Impact per Consumption
Berdasarkan hasil dari kedua persamaan tersebut
dpat diasumsikan bahwa jika konsumsi meningkat sebanyak dua kali lipat, maka
dapmapk kerusakan lingkungan juga akan meningkat sebanyak dua kali lipat juga.
Berikut adalah persamaannya yang dinamakan Double
Population:
2SI = 2P
x C/P x I/C
Selain ketiga persamaan tersebut juga terdapat
persamaan Lowering Impact Equation
1/2SI = P x C/P x I/2C
Persamaan
di atas tidak dapat langsung disalahkan. Hal ini dikarenakan ketiga faktor dari
persamaan I = P x A x T, tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Hal ini yang
menyebabkan munculnya persamaan baru yang lebih sesuai, dimana ketiga faktor
saling mempengaruhi. Berikut merupakan persamaan yang sesuai dimana ketiga faktor
saling mempengaruhi:
I = P(A,T) x A (P,T) x T (P,A)
Dimana,
I =
Impact (akibat)
P =
Population (populasi)
A =
Affluence (kekayaan)
T =
Technology (teknologi)
Kemudian apa yang membuat IPAT tidak sukses
dalam memprediksi masa depan??
- Karena IPAT memiliki asumsi yang berbeda-beda, termasuk populasi, konsumsi, dan teknologi yang tidak saling berhubungan. Pada kenyataannya hal ini tidaklah benar, jika kita meningkatkan kemampuan untuk membuat transformasi perubahan pada teknologi yang baru akan sama dapat tetap meningkatkan pertumbuhan populasi.
- Suatu perubahan pada pertumbuhan populasi akan menyebabkan perubahan pada lingkungan yang tanpa kita sadari akan menimbulkan pengaruh yang buruk.
- IPAT selalu menganggap populasi dan konsumsi adalah hal yang buruk. Akan tetapi, sesuatu yang harus disadari adalah hal-hal seperti pertumbuhan populasi yang tinggi adalah hal yang bagus karena banyak manusia yang menikmati hidup mereka. Akan tetapi, pertumbuhan populasi Penentuan nasib membutuhkan beberapa konsumsi, meliputi banyaknya jumlah kemakmuran. Jadi populasi dan konsumsi juga merupakan hal yang positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar