Rabu, 23 November 2016

Marketing Management



Selamat soree semuanyaa.. Kali ini saya akan mengupload beberapa company case yang terdapat di dalam buku "Principles of Marketing" Edisi 14 yang ditulis oleh Philip Kotler dan Gary Armstrong.


COMPANY CASE Chapter 7
Starbucks: Just Who is The Starbucks Customer?
Page 219

Question:
1.      Dengan menggunakan spektrum penuh, jelaskan bagaimana awal dari Starbucks dalam mensegmentasi dan menargetkan pasar kopi?
Answers:
Supaya pelanggan merasa tertarik dan senang pada Starbucks, maka Starbucks menargetkan beberapa pengalaman misalnya:
a.       Membuat pelanggan merasa berada digolongan atas, lebih berpendidikan, dan lebih profesional dari rata-rata Amerika.
b.      Lebih menargetkan kepada perempuan dibanding laki-laki.
c.       Orang berusia sekitar 24-44 tahun.
Starbucks memiliki segmentasi demografis, dimana Starbucks ingin membuka 10.000 gerai baru hanya dalam kurun waktu 4 tahun dan kemudian berkembang menjadi 40.000. Dalam 20 tahun perusahaan Schultz tumbuh hampir 17.000 toko di puluhan Negara.

Question:
2.      Apa yang harus dirubah pertama, pelanggan Starbucks atau pengalaman Starbucks?  Jelaskan tanggapan Anda dengan membahas prinsip-prinsip dari target pasar.
Answers:
Pelanggan Starbucks, karena hanya dengan adanya pelanggan Starbucks setempat tidak akan cukup untuk dijadikan persiapan pertumbuhan yang diharapkan. Starbuck dianggap penduduk setempat kurang menarik sebagai tempat hangout. Hal ini dikarenakan rata-rata generasi baru kurang makmur, kurang berpendidikan, dan kurang professional. Oleh karena itu Starbucks harus lebih menargetkan pada profil pelanggan dengan latar belakang yang berkembang, dengan munculnya pelanggan baru akan timbul suatu pengalaman baru yang berbeda, dimana pelanngan dapat merasa Starbucks merupakan kopi yang enak dan merupakan tempat nyaman untuk hangout. Hal ini tentunya akan menarik pelaggan jauh lebih sering dating ke Starbucks dibandingkan pelanggan setempat.

Question:
3.      Berdasarkan variabel segmentasi, bagaimana segmentasi dan target pasar kopi pada Starbucks sekarang?
Answers:
Segmentasi starbucks saat ini biasanya mengarah pada: -Demographics (. Usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lain-lain) - Psikografis (Lifestyle, Kepribadian, dan nilai-nilai) -Geography (kota, lingkungan, kode pos) dan atribut pribadi lainnya

Question:
4.      Akankah Starbucks dapat kembali pada petumbuhan pendapatan dan laba dulu yang sempat dinikmati? Mengapa?
Answers:
Menurut saya ya, karena Starbucks memiliki strategi target dan segmentasi yang baik. Starbucks dapat menargetkan sesuatu yang baru, yang sebelumnya belum pernah ditargetkan. Akan tetapi tetap mempertahankan experience (pengalaman) yang dirasakan pelanggan ketika membeli Starbucks. Hanya seperlima dari penjualan Starbucks berasal di luar Amaerika Serikat. Hal ini menunjukan Starbucks memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar diluar Amerika Serikat.



COMPANY CASE Chapter 8
Las Vegas: What’s Not Happening in Vegas
Page 255

Question:
1.      Mengingat semua perubahan dalam strategi branding untuk Las Vegas
selama bertahun-tahun, Apakah Vegas memiliki arti yang konsisten bagi konsumen? Apakah ini sebuah keuntungan atau kerugian bagi kota krtika sedang bergerak maju?
Answers:
Ya (nama Vegas sudah memberikan arti yang konsisten bagi konsumen), walapun telah berubah dari waktu ke waktu Las Vegas tidak akan pernah kehilangan label “Sin City”. Mengingat Las Vegas merupakan nama yang kuat dan memiliki respon baik dari pelanggan terhadap produk maupun proses pemasaran. Las Vegas memposisikan mereknya pada pikiran pelanggan kedalam dua hal:
1.      Positioning merek, yaitu dengan mengaitkan nama dengan beberapa manfaat yang diinginkan dan pengalaman yang akan diterima pelanggan.
2.      Nama merek, yaitu saat Vegas disebutkan dapat menggambarkan suatu liburan mewah dan hiburan untuk pelanggan.
Saat kota ini maju, ini merupakan suatu keuntungan. Dengan menargetkan pengalaman keluarga, tentu saja ini merupakan salah satu core brand yang paling berbeda. Riset pemasaran juga telah menunjukkan khususnya selama masa ekonomi sulit, Vegas sudah ada dan bertahan hingga saat ini. Secara keseluruhan ini merupakan sebuah keuntungan.

Question:
2.      Apa yang Las Vegas jual? Apa yang benar-benar dibeli oleh pengunjung?
Diskusikan pertanyaan-pertanyaan ini dalam hal manfaat inti, yang sebenarnya produk, dan tingkat produk yang ditambah.
Answers:
-          Jika dilihat dari Core benefit, yang sebenarnya dijual oleh Vegas adalah pengalaman sedikit gila, yang menawarkan istirahat mewah untuk sejenak beralih/melupakan segalan kepenatan dari rutinitas yang dijalani.
-          Jika di lihat dari actual product, yang dijual oleh Vegas ialah nama merek, tingkat kualitas, kemasan, desain, fitur, diamana Vegas dirancang untuk memberikan perasaan yang glamor dan mewah. Mereka menyediakan layanan yang terbaik bagi semua pelanggan bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman penuh. Bukan hanya sekedar hotel, namun hotel yang memiliki fasilitas yang berbeda dari umumnya seperti kasino, kolam renang, restoran, tempat belanja, acara hiburan, dan ballroom.
-          Jika dilihat dari augmented product level, yang dijual Vegas seperti pengiriman, kredit, dukungan produk, dan layanan purna jual. Dimana seluruh bagian hotel turun berkontribusi memberikan garansi layanan penuh kepada pelanggan, sehingga membuat pelanggan ingin kembali dan berkunjung lagi.

Question:
3.      Akankah upaya terbaru oleh LVCVA terus bekerja? Mengapa atau mengapa tidak?
Answers:
Upaya yang dilakukan LVCVA tentunya akan terus bekerja. LVCVA telah menghabiskan banyak iklan untuk menciptakan merek dan membangun refrensi. Namun pada dasarnya bukan iklanlah yang membuat mereka semakin dikenal, tetapi dikarenakan oleh pengalaman dari setiap pelanggan. LVCVA pada akhirnya sadar bahwa yang mereka harus lakukan kedepannya ialah membangun pengalaman dari pelanggan, sehingga orang-orang yang pergi ke Vegas untuk bersenang-senang mendapatkan pengalaman dan dapat melarikan diri dari segala kepenatan.


Question:
4.      Rekomendasi apa yang akan Anda buat untuk manajer LVCVA
untuk masa depan Las Vegas '?
Answers:
Rekomendasi yang akan saya berikan ialah dengan terus mengembangkan LVCVA, sehingga Vegas dapat terus bertumbung dan menjaga nama yang telah dikelola dengan baik. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:
1.      Semua orang diperusahaan harus menghidupkan brand dengan terus memusatkan pada pelanggan sebagai subjeknya.
2.      Mengaudit kelemahan dan kekuatan nama yang unggul dalam memberikan nilai dan manfaat terhadap pelanggan, misalnya dengan memposisikan merek yang mengacu pada konsumen yang mendukung.




COMPANY CASE Chapter 9
Samsung: From Gallop to Run
Page 285

Question:
1.      How was Samsung able to go from copycat brand to product leader?
Answers:
Sebelumnya, sebuah perusahaan yang memproduksi elektronik murah berhenti. Kemudian Samsung telah muncul sebagai pembuat utama mutakhir dan elektronik desain yang berorientasi. Dimulai pada tahun 1990-an, di bawah kepemimpinan baru dari CEO Lee Kun-hee, Samsung mengubah visi perusahaan mereka. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan menjadi saingan Sony sebagai pemimpin industri dalam elektronik konsumen saat itu. Perusahaan mempekerjakan baru, desainer produk muda yang memperkenalkan sebuah perkumpulan yang inovatif, produk gaya yang mulai menarik perhatian konsumen di seluruh dunia. Samsung juga mulai memasarkan produknya di toko-toko elektronik, bukan hanya dalam department store yang mengandalkan potongan harga untuk meng-upgrade citra mereka. Hanya dalam waktu satu dekade, Samsung mampu menjadi pemimpin secara keseluruhan dalam elektronik konsumen.

Question:
2.      Apakah proses pengembangan produk Samsung memiliki tipe cutomer centered, team based, atau sistematis?
Answers:
Proses pengembangan produk dari Samsung dapat dikategorikan sebagai semua hal di atas. Hal ini berpusat pada pelanggan dalam hal membahas kebutuhan dan keinginan konsumen dan berfokus pada menciptakan produk yang menarik bagi pelanggan. Samsung telah mengabdikan dirinya untuk menciptakan hanya produk baru yang menimbulkan respons yang menakjubkan ketika saat dipasarkan. Pengembangan produk adalah tim yang berbasis di bahwa anggota dari departemen yang berbeda berkolaborasi pada pengembangan produk dari awal sampai akhir (daripada memiliki proses lulus dari satu departemen ke depan), dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas dan konsep-konsep produk baru di pasar secepat mungkin. Pendekatan perusahaan juga sistematis. Samsung berfokus pada pengumpulan dan mengevaluasi ide-ide untuk konsep produk baru dari seluruh pemangku kepentingan dalam upaya untuk mengembangkan gudang optimal dari informasi dan ide-ide dari mana untuk membuat pemotongan teknologi elektronik yang baik.

Question:
3.      Berdasarkan PLC, apa saja tantangan yang dihadapi Samsung dalam mengelola produk teknologi tinggi?
Answers:
Siklus hidup produk elektronik konsumen relatif singkat. Untuk mengimbangi bidang teknologi yang kini berkembang pesat, Samsung mengadopsi filosofi "mabuljungje" (dari pepatah Cina "kuda itu tidak menghentikan"). perusahaan telah berinvestasi dalam belanja modal dan R & D dalam upaya untuk tetap selangkah lebih maju dari permainan. Tujuan mereka adalah untuk meneliti dan mengembangkan konsep-konsep baru secepat mungkin, menentukan prospek terbaik untuk menjadi sukses dan kemudian mendapatkan mereka di pasar secepat mungkin. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan siklus hidup inheren pendek dari produk elektronik, dan dengan demikian mengumpulkan pendapatan maksimal dari produk yang sukses sebelum kematian tak terelakkan.

Question:
4.      Akankah kemungkinan Samsung mencapai tujuan di pasar di mana ia mendominasi, seperti ponsel pintar? Mengapa?
Answers:

Samsung tampaknya akan mencapai hasil yang signifikan dalam pasar yang itu saat ini kurang menonjol. Sekali lagi, potensi ini untuk peningkatan pangsa pasar adalah karena pemikiran inovatif dan perencanaan organisasi. Samsung berencana untuk merilis komputer tablet dan appstore (à la Apple) yang akan memberikan kontrol perusahaan atas isi dari aplikasi dan hak istimewa untuk mengumpulkan pendapatan dari iklan yang terkait dengan aplikasi. Samsung telah mengidentifikasi aplikasi sebagai kendaraan iklan utama ke depan. Perusahaan ini juga memiliki keunggulan persaingan ponsel pintar dalam keahlian dalam teknologi layar lebar akan memungkinkan integrasi user-friendly aplikasi ponsel pintar dan layar TV untuk menonjolkan pengalaman pengguna. Secara keseluruhan, Samsung adalah contoh utama dari langkah korporasi dapat membuat dalam waktu yang relatif singkat dengan menerapkan terkonsentrasi, strategi proaktif dalam pengembangan produk dan pemasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar